Kuliner menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan keuntungan besar alias omset yang tidak sedikit. Bisnis kuliner yang saat ini cukup berkembang adalah kuliner berbasis lokal atau makanan lokal daerah yang di kemas dengan rasa yang bisa mengglobal. Sebagai contoh serabi, kue khas dari beberapa daerah di nusantara ini memiliki rasa yang spesial dan khas lokal, sebagai salah satu makanan khas tanah priangan ini memiliki rasa yang khas dengan rasa oncom yang pedas atau di siram kuah gula bercampur santan. Rasa lokal serabi kini di tangan para penjaja kuliner berubah lebih mengglobal dengan aneka rasa internasional semisal serabi yang ditaburi keju, di siram cokelat, berselai straberry dan bluberry hingga serabi dengan beef, sosis, ayam teriyaki dan citarasa global lainnya.
Bisnis kuliner berbasis lokal ini kini tidak hanya citarasa yang mengglobal namun juga kemasan yang lebih praktis dan dapat dinikmati kapan saja dimana saja, jadi jika rendang saja sudah dapat ke luar negeri dengan kemasan praktis dan tahan lama, makanan lainpun serupa, apalagi nusantara ini gudangnya kuliner. Makanan tersebut dapat dikemas dalam bentuk makanan instant. Sebagai contoh kuliner priangan terkenal lainnya seperti cuanki yakni baso siomay berkuah bening dan seblak berupa makanan pedas dari aneka kerupuk yang di masak dengan bumbu dominan kencur, bawang putih dan cabe rawit, kini di kemas dalam wadah berupa cup praktis dan dapat dinikmati hanya dengan cara di seduh, seperti layaknya mie instant dalam cup.
Seblak dan cuanki cup ini dapat menjangkau wilayah yang lebih luas tidak harus kedai atau warung atau akang-akang penjaja cuanki yang dipanggul dengan berjalan kaki, namun seblak dan cuanki cup ini dapat melanglang kota lain, pulau sebrang hingga melanglang buana. Itu hanya contoh dari sekian banyak kuliner lokal yang sebenarnya jika di kemas berbeda dapat menjadi salah satu produk yang mendunia.
Bisnis kuliner berbasis lokal,dengan promosi yang intensif dapat mewujudkan terkenal di mancanegara dan rasa yang mengglobal dan mendunia.